Aku, kamu dan jarak

    
     Kita bertemu di sana, di ruangan itu, terpisah oleh papan setebal 10 cm. Pertemuan pertama kita canggung, tapi entah mengapa kita berhasil menembus kecanggungan itu. Berbagi tawa bersamamu menjadi hal yang aku sukai sejak saat itu. Bahkan dihadapanmulah untuk pertama kalinya aku mengakui sesuatu yang aku tutupi selama ini. Bersamamu aku tidak pernah menjadi orang lain, bersamamu aku merasa menjadi "aku" seutuhnya. Aku tidak merasa sedih atas kegagalanku saat itu, aku justru turut berbahagia atas keberhasilanmu. Aku ingin terus berada di sana, di ruangan itu, bersamamu. Bahkan jika harus terus menunggumu dalam hujan di depan gedung itu, aku tak apa. Asal untukmu, aku tak apa.
    Tapi jarak memang jahat, dia memisahkan siapa saja yang sedang berbahagia. Tidak terkecuali kita. Aku dan kamu. Kita terpisah 681 km. Tidak ingin kalah dengan jarak, kita mencoba melawan kerasnya tantangan yang jarak berikan. Kita sempat sekuat itu sebelum jatuh tersungkur karena jarak. Setahun lebih 4 bulan sudah sejak pertemuan pertama itu dan jarak belum juga berbaik hati untuk mempertemukan kita. Tapi, lagi-lagi kita mencoba melawan kerasnya jarak. Tapi, kali ini kita yakin akan lebih kuat. Kali ini kita yakin bahwa jarak akan mempertemukan kita secepatnya.
     Kamu. Iya kamu. Cuma kamu yang bisa buat aku menghabiskan hari mingguku telponan sama kamu. Cuma kamu yang bisa buat aku cerita semua tentang hidupku. Cuma kamu yang bisa bikin aku rela buka email tiap hari nungguin email dari kamu. Cuma kamu yang bisa buat aku ketawa selepas itu, bisa buat aku bahagia dan kagum dalam satu waktu. And I'm glad I have you. My world was tearing apart. I failed at so many level in my life. But knowing that we will always have each others back, comforts me. I may be failed before but failing with you is something I wanna do in life. I may fly that fast, that high without you, but I wanna fly with you because you give some directions in life. You are something I don't wanna lose in life. Thank you for showing up, B.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Catatan Seorang Alumni Kesatuan Bangsa School (KBS)

Baru saja...

Heart Breaking Moments and My Prayers