Tata Krama Menggunakan Transportasi Umum

     Waktu itu, entah tepatnya kapan, yang jelas saat itu adalah akhir pekan. Aku duduk di halte bersama mama menunggu bis yang akan menjemput kami ke tempat tujuan kami. Saat bis datang, bis itu sudah penuh sesak oleh penumpang, maklum hari libur. Aku dan mama tidak mendapatkan tempat duduk, tapi itu bukan masalah besar buatku, toh kemana mana menggunakan transportasi umum dan berdiri adalah hal yang biasa untukku. Tapi, aku mengkhawatirkan mama saat itu, sudah hampir sepuluh menit dan tidak ada yang berinisiatif untuk memberi beliau tempat duduk, aku melihat sekeliling, mengamati keadaan, dan yang kudapati adalah mayoritas yang menempati tempat duduk dalam bis itu adalah anak muda. Ironi. Betapa generasi muda sekarang begitu tidak pedulinya akan tata krama dalam bertransportasi umum.
     Masih kental dalam ingatanku, saat itu aku baru sekitar kelas 1 SD. Ayah mengajakku liburan keluar kota dan kami menaiki transportasi umum yang berupa bis. Aku yang masih kecil dan digendong ayah saat itu tidak mengerti mengapa ketika bis penuh sesak oleh penumpang dan ada seorang ibu yang tidak mendapatkan tempat, maka pemuda itu berdiri dan berkata "Ibu duduk disini saja". Aku bertanya-tanya akan hal itu sejak saat itu. Keesokan harinya, ayah mengajakku pergi menggunakan bis itu lagi, saat di dalam bis mataku terpana akan satu lembaran yang tertempel di kaca bis itu. Kemudian aku berusaha membacanya, disana tertulis "Prioritaskan tempat duduk untuk lansia, ibu-ibu, ibu hamil, ibu yang membawa anak, anak kecil" sejak saat itu aku mengerti mengapa pemuda kemarin memberikan kursinya untuk ibu itu, sejak saat itu aku belajar untuk lebih peka terhadap sekitar, karena mungkin kursi yang aku tempati saat bis sedang penuh sesak lebih dibutuhkan oleh orang lain.
     Hatiku selalu tidak tenang saat berada dalam sebuah bis dan melihat lansia atau ibu-ibu yang berdiri karena tidak mendapatkan kursi. Hatiku selalu berteriak untuk menolong dengan memberikan kursiku untuk beliau. Sakit sekali rasanya, ketika aku tidak bisa menolong ibu itu karena jarak yang terlalu jauh dan bis yang terlalu penuh sesak. Lebih sakit lagi ketika menyaksikan kursi-kursi itu diisi oleh para pemuda sedangkan ibu-ibu atau lansia harus berdiri. Bukan bermaksud untuk menyindir, tetapi dimana hati nurani kalian yang tega melihat lansia berdiri di transportasi umum? Kemana generasi muda yang peduli terhadap sesama?
     Banyak yang harus dilakukan untuk membuat bangsa ini maju, dan satu hal yang pasti adalah membenahi rasa peduli terhadap sesama, yang sudah mulai terlupakan.

Comments

Popular posts from this blog

Catatan Seorang Alumni Kesatuan Bangsa School (KBS)

Baru saja...

Heart Breaking Moments and My Prayers